Namaku Surya, di ujung sungai bambu, akulah muara terakhir yang berkisah
Penulis : Natas Puar Datar
glarangkempo.blogspot.com
Muara
Di ujung sungai bambu
Bau laut berbisik rindu
Asal jiwa terus bernyanyi
Biarkan saja bersama sunyi
Meski terik sebab berpeluh
Asa harus terus dikayuh
Diujung sungai bambu
Merindu riak yang tak pernah datang
Muara terakhir tak seperti dulu
Sebab buih terus ditantang
Di ujung sungai bambu
Bakau terbelenggu zaman
Dahan tak lagi melambai tasik
Bau laut pun berbisik rindu.
Namaku Surya
Di ujung sungai bambu
Akulah muara terakhir yang berkisah
Menggarap ingatan diroda waktu.
Kelak di ujung senja
Terhanyut bersama butiran bau laut
Melayang dicakrawala
Atau terbangun oleh perubahan.
Air mata akan menjadi kedamaian
Muara berbisik menjadi sunyi
Bakau berubah baju didalam pot
Tangis sesal, kisahku yang terakhir
Marunda, muara diujung sungai bambu (jakarta, 29 Oktober 2015)
Penulis : Natas Puar Datar
glarangkempo.blogspot.com
foto : google |
Muara
Di ujung sungai bambu
Bau laut berbisik rindu
Asal jiwa terus bernyanyi
Biarkan saja bersama sunyi
Meski terik sebab berpeluh
Asa harus terus dikayuh
Diujung sungai bambu
Merindu riak yang tak pernah datang
Muara terakhir tak seperti dulu
Sebab buih terus ditantang
Di ujung sungai bambu
Bakau terbelenggu zaman
Dahan tak lagi melambai tasik
Bau laut pun berbisik rindu.
Namaku Surya
Di ujung sungai bambu
Akulah muara terakhir yang berkisah
Menggarap ingatan diroda waktu.
Kelak di ujung senja
Terhanyut bersama butiran bau laut
Melayang dicakrawala
Atau terbangun oleh perubahan.
Air mata akan menjadi kedamaian
Muara berbisik menjadi sunyi
Bakau berubah baju didalam pot
Tangis sesal, kisahku yang terakhir
Marunda, muara diujung sungai bambu (jakarta, 29 Oktober 2015)
Posting Komentar