Rabu, 03 Januari 2018

BERKELIARAN

Puisi : Untuk Gubernur NTT; Privatisasi Pantai Pede

Oleh : Guntenda Halilintar

Acara Penjemputan Gubernur NTT Frans Leburaya di Bandara Komodo dalam mengikuti agenda pengukuhan kepala SMA/SMK utk 5 Kabupaten (Manggarai Raya, Ngada dan Nagekeo) di Aula Sekda Manggarai Barat.


Seorang raja berkeliaran dijalan
budak dan pelayan bertumpah ruah kejalan
Begitu asiknya kau berjalan 
Tanpa sedikitpun ada beban
Bahkan senyum mu begitu menawan 
Bunga hiasan tersipu malu 
Sebab sang raja berkantong tebal kejalan

Kau tunjukan keramah tamahan mu dihadapan mereka
Sementara dibelakang mereka kau seperti lintah 
Tak terlihat lagi keramah tamahan mu
Tak terlihat senyum mu yang menawan
Kau membawa murkah 
Bahkan darah saudara mu sendiri kau hisap sampai wajahnya keriput

Wahai gubernur ku
Apa kabar mu?
Sudah lama aku tak menulis tentang mu
Bukan berarti aku seperti bupati ku
Bahkan hari ini kau tak disambut gonggongan kecil
Semua mendadak seperti prilaku bupati mabar
Yang bungkam disetiap persoalan 
Tidak banyak ocehan 
Toh saya sudah dapat recehan

Wahai gubernur ku
Aku tak diam seperti mereka
Bahkan kantong ku tak tebal seperti mereka
Meskipun suara ku kecil diantara suara-suara yang besar
Hari ini kau begitu bebas berkeliaran 
Bahkan tak kudengar gonggongan 

Wahai penikmat keringat 
Aku muak melihat muka mu
Dengan penuh kebencian 
Kau lemparkan senyum untuk kami
Yang kami lihat wajah mu penuh dengan kemunafikan

Mulut mu penuh dengan sumpah serapah
Dengan tipu daya dan penindasan
Di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan
Matanya mengintik orang yang lemah
Rupa mereka seperti singa
Bernafsu untuk menerkam kaum yang lemah
Sesungguhnya mereka itu hamil dengan kejahatan 
Ia mengandung kelaliman dan melahirkan dusta

Wahai sahabat ku
Engkau bukan asap yang lenyap disapu angin
Ku rindu gonggongan mu itu
Yang hampir tak ku dengar
Ku rindu ringkik mu
Yang keras memaki onani

Jakarta (Marga III), 4 Januari 2018


Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search