Oleh: Sandy Tara
Images may be subject to copyright |
Indonesia adalah bangsa yang besar
dengan media ( pers ) yang bebas tanpa arah dan kendali yang jelas.
Kebebasan tersebut menyentuh bisnis industri media yang nyaris tanpa bisa
dikekang lagi .
Seharusnya semakin kuat kebebasan media (
Pers ) maka semakin terdidik publiknya dan semakin kuat karakternya .
Tetapi malah terbalik dengan cerminan fakta media massa di indonesia saat ini .
Jika kita melihat Konglomerasi
kepemilikan media masa besar di Indonesia ada 7 (Tujuh) komponen besar yang
menguasai ladang di bidang media massa , sebut saja ada MNC GROUP , BAKRIE
GROUP , EMTK GROUP , TRANS CORPORATION , MEDIA INDONESIA GROUP , KOMPAS GROUP ,
dan JAWA POS GROUP .
Jika kita melihat dari sudut pandang
subjek Konglomerasi dan keterkaitannya dalam dunia politik Indonesia dari 7
(tujuh) media masa tersebut , dapat disimpulkan bahwa beberapa pemilik media
masa tersebut berkecimpung juga di dalam dunia politik Indonesia .
Kontrol ketat dari pemilik media yang notabene
adalah pengurus partai politik ini merupakan ancaman nyata bagi demokratisasi
media itu sendiri .
Bertemunya kepentingan politik pemilik
media, dalam industri media dapat membentuk atau menggiring opini publik
yang menyesatkan , terlebih jika opini tersebut disebar pada khalayak yang belum
sejahtera dan sudah terkena candu politik.
Akibatnya , Demokrasi media menjadi kuda
tunggangan para politisi kapitalis .
( Matthew Arnold )
“kebebasan (Media/Pers) adalah kuda
sembrani yang kokoh untuk kita naiki, namun ia akan membawa kita kemanapun jika
tanpa sais kendali”
Kita dapat melihat beberapa contoh kasus selama ini yang merupakan strategi dari agenda setting media yang menimbulkan kecemasan dan salah kaprah ke masyarakat luas.
Kita dapat melihat beberapa contoh kasus selama ini yang merupakan strategi dari agenda setting media yang menimbulkan kecemasan dan salah kaprah ke masyarakat luas.
Ini yang menjadi sebuah ironi
bahwasannya kebebasan berpendapat dan agitasi propaganda yang mencakup media
massa sudah dipolitisir dan digunakan oleh oknum untuk suatu kepentingan
tertentu dan sudah membuat rapuh Demokrasi media massa itu sendiri .
Cerminan ini merupakan sajak lama yang
sudah dicerminkan oleh media massa dalam realita sekarang ini .
Oleh sebab itu. Hemat saya berpendapat
bahwa, kebebasan yang diperoleh media massa belum digunakan dengan baik
untuk peningkatan dalam demokrasi. Butuh ruang demokrasi yang transparan dan
bebas dari kepentingan elit apapun dalam keterbukaan media masa sekarang ini.(Rabu05/04/2018)
(Editor: Gun T. H.)
Posting Komentar